Jalaluddin Rakhmat agen syiah internasional ini pernah menuduh akar konflik di Indonesia adalah umat Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Tuduhan dusta itu kini disusul pula dengan dusta melek-melekan (terang-terangan), dengan menyebut Pelaku Penyerangan Masjid Az Zikra Sentul Bogor (11/2 2015 malam) Bukan Syiah. Keruan saja semakin ramai pemberitaan media Islam yang menunjukkan bukti bohongnya dedengkot syiah ini. Karena memang bukan hanya sekali dia berdusta demi membela syiah.
Berikut ini sebagian dari berita-berita dustanya pentolan syiah Jalaluddin Rakhmat dalam upayanya demi membela syiah. Namun perlu kami sampaikan lebih dulu, pesan agar kita jujur dan menjauhi dusta. Ini adalah perintah Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam.
Bersikaplah Jujur & Jauhi Kedustaan
Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Wajib atas kalian untuk berbuat jujur, sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan itu akan mengantarkan ke Surga, sesungguhnya seseorang yang selalu jujur dan berusaha untuk jujur sehingga dia dicatat disisi Allah sebagai orang yang jujur.
Dan jauhilah oleh kalian perbuatan dusta, sesungguhnya dusta akan membawa kepada perbuatan fajir,dan kefajiran akan menjerumuskan ke Neraka.
Sungguh seseorang yang selalu berdusta dan senantiasa melakukan kedustaan sehingga dia akan dicatat disisi Allah sebagai seorang pendusta”
(HR. Muslim no. 2607)
(HR. Muslim no. 2607)
Faidah hadist diatas :
Seseorang yang jujur akan berkumpul bersama orang yang jujur pula begitu juga bersama Ahlussunnah Salafiyyun.
Seseorang yang suka berdusta dan suka menebar dusta juga akan berkumpul bersama orang yang sejenis yaitu para pendusta pula….
Allahul musta’an./ fawaaidwa.
Allahul musta’an./ fawaaidwa.
Berikut ini sejumlah berita yang membuktikan bohongnya Jalaluddin Rakhmat pentolan syiah.
***
Jalaluddin Rakhmat Terbukti Berbohong
Sebut Pelaku Penyerangan Masjid Az Zikra Sentul Bogor Bukan Syiah
– Harsindo.COM. Habib Zein Alkaf: Ibrahim Al Habsyi Penyerang Kampung Masjid Az Zikra KH Arifin Ilham adalah Syi’ah. Ini bukan yang pertama kalinya, sebelumnya di masjid Bintaro, kemudian di masjid Assa’adah Sentul. Itu yang berhubungan dengan saya, belum lagi yang dialami teman-teman. Pelakunya juga orang orang tersebut,” ujar Habib Zein, Kamis (12/2/2015).
Ketua Umum Front Anti Aliran Sesat Jawa Timur (FAAS Jatim), Habib Achmad Zein Alkaf menjelaskan bahwa teror dan penyerangan brutal yang dilakukan sekitar 40 orang gerombolan preman Syi’ah terhadap perkampungan masjid Az Zikra Sentul Bogor asuhan KH Muhammad Arifin Ilham pada Rabu (11/2/2015) malam bukanlah yang pertama kali terjadi.
Selain itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini juga membantah statemen dedengkot Syi’ah Indonesia yang juga Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jalaluddin Rakhmat (Si Jalal) yang mengatakan bahwa Habib Ibrahim Al Habsyi dan para pelaku penyerang kompleks Masjid Az Zikra Sentul Bogor pada Rabu (11/2/2015) malam itu bukanlah Syi’ah.
Dengan tegas Habib Zein menyatakan bahwa Ibrahim Al Habsyi dan para pelaku penyerang kompleks Masjid Az Zikra Sentul adalah Syi’ah. “Mereka adalah aktivis Syi’ah terutama Ibrahim Al Habsyi. Saya tahu persis orang ini di Surabaya,” tandasnya.
“Sebelum Jalaluddin mengaku Syi’ah, anak ini sudah terang-terangan sebagai pengikut Syi’ah. Kalau perlu saksi kami siap, perlu sepuluh saksi apa lebih? Jalaluddin memang takut dengan tertangkapnya mereka. Dia takut tempatnya diserbu oleh umat Islam,” lanjut Habib Zein.
“Ibrahim dan teman-temannya setelah aksinya di Bintaro dan Assa’adah, mereka koar-koar bahwa mereka berhasil menggagalkan acara-acara tersebut,” jelas Habib Zein.
***
DEDENGKOT SYI’AH SI JALAL BERDUSTA SOAL PENYERANGAN MASJID AZ ZIKRA
Dedengkot Syi’ah Indonesia yang juga Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jalaluddin Rakhmat (Si Jalal) akhirnya angkat suara terkait penyerangan brutal dan kejam yang dilakukan sekitar 40 orang gerombolan preman yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Al-Habsyi di kompleks Masjid Az Zikra Sentul Bogor pada Rabu (11/2/2015) malam.
Jalal menyebut jika para pelaku penyerangan di kampung majelis dzikir Az Zikra pimpinan KH Muhammad Arifin Ilham bukan berasal dari kelompok Syi’ah. “Kenapa tiba-tiba langsung menyebut itu Syiah? Itu bukan Syiah,” kata Jalal, pada Kamis (12/2/2015) seperti dilansirCNN Indonesia.
Jalal mengatakan, tudingan yang menyebutkan bahwa pemimpin penyerangan, yakni Habib Ibrahim Al Habsyi adalah seorang Syi’ah tidaklah benar. “Siapa Ibrahim Al Habsyi? Saya tidak kenal. Dia bukan Syi’ah, dan orang-orang Syiah tidak tahu ada penyerangan itu,” kilah Jalal.
Tidak hanya itu saja, bahkan Jalal menyebut jika penyerangan itu sebatas konflik lokal semata, dan dia meminta jangan ditarik menuju konflik yang lebih luas. Jalal kembali beralasan jika dalam sejarah Syi’ah-Sunni, tidak pernah ada cerita tentang serangan yang dilakukan oleh Syi’ah. “Yang selalu diserang itu Syiah. Sejak kapan ada Syi’ah menyerang Sunni? Ini hanya perilaku kelompok,” kata Jalal.
Namun Faktanya Lukman Husain yang mendampingi para penyerang perumahan dan masjid Az Zikra Sentul Bogor asuhan KH Muhammad Arifin Ilham pada Rabu (11/2/2015) malam mengaku jika dirinya adalah pemeluk Syi’ah. Tapi Lukman tidak merinci dimana dia tinggal dan apa saja aktivitasnya.
Senjata Makan Tuan Bagi Dedengkot Syi’ah Si Jalal; Pendamping & Penyerang Masjid Az Zikra Mengaku Syi’ah >>>http://panjimas.com/…/senjata-makan-tuan-bagi-dedengkot-sy…/
Selain itu, Lukman juga mengungkapkan jika sebagian besar para pelaku penyerangan terhadap masjid yang sering dipakai KH Arifin Ilham untuk kegiatan majelis dzikir Az Zikra tersebut juga berasal dari Syi’ah.
“Kalau saya sendiri pribadi Syi’ah, tapi kalau teman-teman di dalam itu banyak, tidak hanya Syi’ah saja, ada dari NU, Sunni, dan lainnya,” jelas Lukman yang ditemuiDetikdi Mapolres Bogor, pada Kamis (12/2/2015).
Lukman yang tinggal di Cibinong ini menyampaikan, teman-temannya datang ke lokasi Az Zikra karena melihat spanduk yang berbau SARA. Spanduk itu “Kami warga pemukiman musilim Bukit Az Zikra Sentul menolak paham Syiah”.
“Karena adanya spanduk-spanduk yang bersifat SARA, yang berhubungan dengan mazhab-mazhab tertentu, jadi kesalahpahaman ini agar nantinya isu-isu SARA tidak meluas melebar. Kita butuh kerukunan beragama, Karena kita ini islam membutuhkan kerukunan bukan perpecahan, agar nantinya tidak timbul efek-efek negatif,” kilahnya.
Statemen Lukman ini tentu saja mematahkan klaim dedengkot Syi’ah Indonesia yang juga Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jalaluddin Rakhmat (Si Jalal) yang mengatakan bahwa para pelaku penyerang kompleks Masjid Az Zikra Sentul Bogor pada Rabu (11/2/2015) malam itu bukanlah Syi’ah./ SuaraPemudaIslam
***
Agen Syiah Jalaluddin Rakhmat Berdusta demi Memusuhi Ahlu Sunnah
By nahimunkar.com on 6 August 2014
Jalaludin Rakhmat berdusta demi meraih simpati umat Islam. Waspadalah syiah semakin memusuhi Ahlu sunnah wal jamaah dibalik PDIp dan Jokowi.
Kedustaan dedengkot aliran sesat syiah itu ditambah pula dengan aksi pengguliran Divide Et Impera Modern : Menghidupkan Lagi Adu Domba Umat Islam
Inilah beritanya.
***
Jalaluddin Ngawur Sebut MUI, MIUMI, PKS, JAT Sebagai Teroris Pro ISIS
JAKARTA (voa-islam.com) – Timses Jokowi dan tokoh syiah Jalaluddin Rahmat melalui ormas OASE mendeklarasikan penolakan akan keberadaan ISIS di Indonesia. Namun tak hanya ISIS yang dikecam, MUI, MIUMI, PKS dan JAT pun difitnah mendukung ISIS.
Jalaluddin Rakhmat mendorong pemerintah Indonesia segera bertindak cepat dalam menanggulanginya. Bahkan agen syiah internasional ini menuduh akar konflik di Indonesia adalah umat Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
“Akar konflik di Indonesia adalah umat Islam ahlussunnah wal jamaah. Kelompok anti-Syiah (ahlu sunnah wal jamaah) adalah pemicu konflik di Indonesia, dengan membantu ISIS untuk menghancurkan Syiah.” sebut Jalal seperti dikutip dari bumisyam.com.
“Kelompok tersebut seperti MUI, MIUMI, dan PKS tidak menyukai Syiah,” tuduh Jalaluddin Rakhmat dalam acara “Menolak Keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Galery Cafe, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Senin (04/08).
Acara dengan tema “Tolak ISIS. Umat Beragama dan Kepercayaan Menolak ISIS di Indonesia” ini digagas oleh OASE, Syiah, dan beberapa tokoh agama dan kepercayaan kemarin (04/08/2014). Acara pun ditutup dengan pembubuhan tandatangan sebagai simbol penolakan terhadap ISIS.
Divide Et Impera Modern : Menghidupkan Lagi Adu Domba Umat Islam
Pengacara yang juga juru bicara FPI Munarman menyatakan oknum pemerintah yang mengejar karir dengan menjual kerukunan antar umat dan kedamaian umat Islam di Indonesia, “Bahkan media massa sekuler juga mendapat kucuran dana dari berbagai kedubes negara kafir untuk kampanye anti terorisme. Jadi ini memang proyek besar.” ujarnya.
“Makanya pihak pihak yg diuntungkan dari issue terorisme ini terus berupaya untuk memelihara isssue ini, atau dalam istilah lain, justru institusi negara dan media massa menjadi peternak kasus terorisme.” imbuh Munarman kepada Voa-Islam.com.
Hal ini bukan tiba-tiba, grand design ini ‘sudah menjadi konspirasi global “Ini sejalan dengan grand design Rand Corporations yang sudah diadopsi oleh pemerintah Amerika Serikat, yaitu menjadikan Islam sebagai musuh barat setelah era perang dingin berakhir.” kata Munarman lagi.
“Namun agar perang terhadap Islam ini tersamar, digunakanlah jargon terorisme, ekstrimis, radikal dan fundamentalis. Dalam dokumen Rand Corporations yang berjudul ‘War Againts Extrimist Islam’ jelas sekali bahwa mereka strategi mereka adalah justru menggunakan umat Islam sendiri untuk berperang dengan apa yg mereka sebut extrimist Islam atau kaum fundamentalis yang punya agenda penerapan syariat islam.” tambahnya
“Jadi dalam bahasa lain, politik adu domba atau devide et empera sedang dijalankan saat ini. Untuk memancing kelompok Islam ada dipihak mereka, maka kampanye issue terorisme dengan bom sebagai triggernya akan menjadi pola yang konstan. Jadi jangan heran ke depan akan muncul berbagai bom rekayasa dan pemberitaan yang bombastis, karena media sekuler sudah berhasil mereka galang, dan bahkan media sekuler menjadi ujung tombak sebagai propagandis issue terorisme.” jelas Munarman.
Pemberitaan tersebut adalah sebagai cipta kondisi, untuk melakukan berbagai operasi penangkapan, pengusiran (yang akan dilakukan oleh masyarakat terhadap terfitnah teroris), bahkan pembunuhan terhadap aktivis Islam atau License To Kill.
Nah lho, Jalaludin Rakhmat berdusta demi meraih simpati umat Islam. Waspadalah syiah semakin memusuhi Ahlu sunnah wal jamaah dibalik PDIp dan Jokowi.
Waspada, Islamophobia dimana-mana, mari kawal negara dari kriminalisasi dan teroristainment makna tauhid, khilafah Islam, jihad dari serangan buas kaum kafir. Mari Umat Islam menjadi agen pembela kebenaran.[halim/bumisyam/berbagai sumber/voa-islam.com]
(nahimunkar.com)
Post A Comment:
0 comments: